Selepas Isya, ribuan warga tumplak menyaksikan pagelaran wayang tersebut. Hadirin nyaris tak bergerak hingga pertunjukan kelar pada dinihari.

Dengan sinden yang umumnya berparas lumayan dari Pesawaran dan kepiawaian Ki Gondo Sutoto membawakan Lakon Wahyu Tri Tunggal, warga yang datang tidak hanya berusia tua, tetapi juga remaja dan anak-anak.

Selain warga, hadir juga di sana Camat Gadingrejo, Kepala Pekon Parerejo, Sekdes, perangkat desa, dan forkopimcam.

Peringatan Hari Jadi Pekon ke-91, yang sekaligus bersih desa, sedekah bumi, dan ruwatan, tersebut sudah digelar dari sepekan sebelumnya, dengan menggelar berbagai perlombaan, yang pemberian hadiahnya diberikan pada malam puncak, sebelum wayang digelar.

Khusus hari terakhir, selain wayang, panitia juga menggelar pengajian, yang juga dihadiri ratusan warga.

Ketua Panitia Hari Jadi Pekon Parerejo, Firman Kusuma Yuda, mengatakan pihaknya sengaja menggelar wayang pada puncak acara untuk meneruskan tradisi bersih desa dan acara budaya tersebut dilestarikan para generasi muda.

Kepala Pekon Parerejo Muhadi mengatakan mereka sengaja memilih Lakon Wahyu Tri Tunggal karena menggambarkan perjuangan dan rintangan dalam mewujudkan kesejahteraan, kedamaian, dan hidayah dari Tuhan yang Maha Kuasa.

PIYAN AGUNG