Terletak di kawasan berlingkungan sejuk, Peratin Hanakau Rosidah mengibaratkan daerahnya sebagai surga dunia. Selain sejuk menjadi tempat tinggal, tanaman apa saja tumbuh dan berkembang di daerah tersebut.
Peratin wanita itu menyebut, pada awalnya, warga hanya menanam sayur mayur. Setelah menjabat jadi kepala desa, ia mendorong penduduk juga menanam buah-buahan, sehingga Hanakau saat ini juga memproduksi berbagai macam jeruk, durian, alpukat, dan buah-buahan lain.
Dorongan Peratin diakui oleh Edi, yang belakangan ini menjadi petani jeruk, alpukat, dan durian montong. Dengan bantuan bibit dari Pemerintah, pria itu kini bisa panen jeruk 29 ton pada setiap musim, dengan harga jual 10 ribu per kilogram.
Besarnya minat penduduk Hanakau dalam menanam sayur-sayuran dan buah-buahan, membuat Peratin Rosidah lebih konsentrasi dalam membangun jalan desa dan jalan tani.
Untuk Tahun 2023, Pekon ini menambah panjang jalan pekon di Harakuning 141 meter, di Harakuning Jaya sepanjang 51 meter. Di Pemangku Way Heni 400 meter. Masing-masing berlebar 3 meter dan tinggi 15 sentimeter.
Yang membuat Rosidah bersyukur, pembangunan jalan juga didukung oleh warga, dengan ikut bergotong royong dalam membangunnya. Ia juga surprise saat sejumlah pengusaha sayur ikut berpartisipasi.
Dengan ikutnya warga dalam membangun, Peratin Hanakau itu pun dapat memperhatikan warga yang sakit dan jompo. Saat mengunjungi salah seorang warga pada Rabu, 6 September 2023, seorang penduduk sampai menangis.
Selain menjenguk warga yang sakit, Peratin Hanakau juga rutin menangani stunting, dengan memberikan makanan tambahan bagi balita.
Pekon Hanakau juga terus memberikan bantuan sembako untuk warga tidak mampu, termasuk untuk anak yatim piatu, yang sebagian anggaran berasal dari insentif gaji kepala pekon dan aparat desa.
LILIANA PARAMITA
0 comments:
Posting Komentar