Datang dengan pakaian koko berwarna putih, pengusaha kelas nasional yang berasal dari Lampung Utara itu didampingi mantan Bupati Lampung Utara H. Zainal Abidin. Hadir juga di sana sang adik, Anshori Djausal, yang sekaligus sebagai arsitek, puteranya Rahmat Mirzani Faishol Djausal, dan sejumlah tokoh agama Lampung Utara.

Selain berlantai tiga, berdesain minimalis, Masjid yang diberi nama Al-Ikhlas itu diwarnai air mancur dan kolam berisi ikan koi. Lahan parkirnya sekitar 300 meter, dapat menampung para musafir, yang melewati jalan tersebut untuk menuju Bandarlampung, Lampung Barat, atau Sumatera Selatan.

Haji Faishol Djausal hanya membutuhkan waktu setahun membangun masjid, yang berada di Lintas Tengah Sumatera itu. Dimulai dirancang dari Agustus 2022, sudah kelar pada September 2023. 

Selain dua lantai untuk shalat, Masjid Al-Ikhlas juga memiliki fasilitas TPA, kantin, aula, dan kamar marbot. Kesejukan di bagian dalam juga dijaga dengan memasang sejumlah pendingin dari sejumlah arah.

Saat menyampaikan sambutan, dengan rendah hati, Haji Faishol Djausal menyebut masjid cepat terealisasi juga karena disumbang sejumlah pengusaha.

Soal latar belakang pembangunan masjid, Haji Faishol menyebut, sebelumnya ia pernah membangun masjid di kawasan sekitar pada Tahun 1990, namun saat ini sudah tidak bisa menampung Jemaah.

Pengusaha konstruksi itu juga menyebut alasan melayani para musafir di Lintas Tengah Sumatera. Ia melihat  susah ditemui masjid di pinggir jalan di kawasan sekitar, sehingga warga yang melintas umumnya memilih berhenti di daerah lain.

Selain kepada adiknya, Anshori Djausal, pengusaha asal Lampung Utara itu menyebut sejumlah nama yang turut berdedikasi dalam membangun Masjid Al-Ikhlas, seperti Syafuan Amir, Ir. Ganjar, Ir. Hamzah, dan sejumlah nama lain.

Selain meresmikan masjid, acara juga diselingi dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad, yang dihadiri ratusan kaum muslim di daerah sekitar.

ADI SUSANTO