pTzHC95kDouQYrsREyhoYFkgZJIas4EQAFJtLwOS
Bookmark

Keluarga Histeris saat Pelajar Tewas Tawuran Dimakamkan

TANJUNG BINTANG (31/10/2023) -  Sejumlah keluarga histeris saat seorang pelajar SMK BLK Bandarlampung, yang tewas dalam tawuran, pada Senin Sore, 30 Oktober 2023, dimakamkan di TPU Dusun 1 B, Sabah Balau, Tanjungbintang,  Lampung Selatan, pada Selasa, 31 Oktober 2023.

Tangis dan histeris menyeruak saat proses dan selesai pemakaman. Seorang kerabat wanita sampai pingsan dan terpaksa dipapah ke luar lokasi, setelah dibasuh mukanya dan diberi air minum oleh warga sekitar.

Beberapa kerabat menangis dan histeris di atas pusara setelah selesai pemakaman. Mereka tampak sangat kehilangan pelajar SMK yang sedang mengikuti PKL itu di sebuah perusahaan provider internet di Bandarlampung.

Proses pemakaman dihadiri ramai oleh warga dan teman-temannya sekolah. Ratusan orang dari berbagai kalangan berdatangan pada saat sudah selesai dimandikan dan hendak dibawa ke TPU Sabah Balau. Hadir juga di sana guru, Kepala Sekolah SMK BLK Bandarlampung , dan perwakilan dari Dinas Pendidikan.

Bahtiar, ayah pelajar yang tewas dalam tawuran, mengatakan ia tidak menyangka anaknya akan meninggal dengan cara seperti itu. Pagi itu, sekitar pukul 10.00, puteranya permisi hendak PKL, dan tidak bercerita tentang hal lain.

Sekitar pukul 19.00, malam harinya, Bahtiar memperoleh kabar anaknya tewas dikeroyok sejumlah remaja di Jalan Soekarno-Hatta, Waydadi, Sukarame, Bandarlampung. Video-video perkelahian banyak diunggah di media sosial, terutama instagram.

Warga Sabah Balau itu mengatakan anaknya pernah terlibat dalam tawuran beberapa waktu lalu, tetapi sepengetahuannya persoalan sudah selesai, dan puteranya tidak pernah bercerita tentang masalah itu lagi.

Kepala SMK BLK Bandar Lampung, Riyanto,  mengatakan pihaknya juga menerima informasi pertama dari media sosial. Para remaja tawuran mengunggah peristiwa tersebut, mulai saat perkelahian, hingga anak Sabah Balau itu tergeletak di pinggir jalan Soekarno-Hatta, Bandarlampung.

Riyanto mengakui almarhum pernah terlibat dalam tawuran dan nyaris menganggu PKL dan sekolahnya. Mereka tetap mengizinkan  para pelajar itu sekolah karena sudah kelas 12 dan sebentar lagi lulus dari SMK.

JUHARSA ISKANDAR
0

Posting Komentar

-->