Datang bersama rombongan, Mario Teguh, memang, sudah merdeka dari kebiasaan memakai masker, sejak pandemi covid-19 lenyap seperti debu. Ia melenggang memasuki rumah produksi, yang dimulai dari tempat penyeleksian pisang.
Namun, begitu masuk ruangan produksi, Mario Teguh diminta memakai masker sebagai prosedur pengolahan pisang goreng beku Shamiya, yang baru-baru ini memperoleh penghargaan dari Pemerintah Pusat sebagai produk cemilan terbaik nasional.
Mario Teguh mengikuti alur produksi, mulai dari pemotongan, penggorengan, hingga pengemasan, yang ditangani setidaknya puluhan pekerja di sana.
Ia juga banyak bertanya selama memperhatikan proses produksi, mulai dari jenis pisang, cara pemilihan, system penggorengan setengah matang, dan masa kedaluwarsa.
Ketua Dewan Pakar UMKM Mario Teguh itu pun menjadi mengerti mengapa Pisang Goreng Beku Shamiya diterima, karena memperhatikan higienis sebagai dasar produksi, pelopor pisang beku, dan cepat menyebar market ke seluruh pelosok negeri dan mancanegara.
Mario Teguh Menyebut produk Shamiya dalam proses menuju IPO atau Initial Public Offering dan bakal menjadi barometer UMKM menuju IPO di Indonesia.
Selain ke rumah produksi, Mario Teguh juga mengunjungi outlet Pisang Goreng Beku Shamiya di Jalan Pagar Alam. Ia terus didampingi Ketua Dewan Pembina UMKM Naik Kelas Nasional Willy Lesmana Putra, Ketua Umum UMKM Naik Kelas Nasional Raden Tedy, dan Ketua UMKM Naik Kelas Provinsi Lampung Firman.
Mulyadi Alkahfi, pemilik Pisang Goreng Beku Shamiya, mengatakan pihaknya mengirim puluhan ribu paket dalam sebulan pada saat ini, setelah merintis beberapa tahun yang lalu, dari modal 10 juta rupiah.
Selain memproduksi pisang goreng beku, Mulyadi juga menyebut pihaknya akan menjual keripik kulit pisang, dalam waktu dekat ini.
DANDI SUCIPTO
0 comments:
Posting Komentar