pTzHC95kDouQYrsREyhoYFkgZJIas4EQAFJtLwOS
Bookmark

Petani Lampung Tengah Sedot Air 1 Km, Kemarau Tetap Panen

SEPUTIH BANYAK (25/10/2023) – Kemarau panjang tidak menghalangi panen sayur-mayur dan buah-buahan di Kampung Sakti Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah. Petani mengandalkan embung mandiri dan bahkan menyedot air sejauh satu kilometer dengan cara estafet.

Kemarau ekstrim berdampak kekeringan. Banyak warga mengalami krisis air bersih. Sektor pertanian mengalami dampak paling parah karena sawah atau kebun tidak bisa tanam dan gagal panen.

Sementara pertanian kampung lain rata-rata paceklik, petani sayur-mayur dan buah-buahan Kampung Sakti Buana masih menikmati panen pepaya dan jeruk.

Mayoritas petani Kampung Sakti Buana bercocok tanam buah-buahan dan sayur-mayur dengan sistem kocor. Mereka memiliki embung ukuran 8 X 8 meter dan kedalaman empat meter. Beberapa petani mengandalkan air sumur bor.

Wayan Sudiartawa sampai menyedot air sejauh satu kilometer agar perkebunan papaya tetap panen waktu kemarau panjang. Ia membeli 10 gulung selang sepanjang 1.000 meter senilai Rp10 juta. Modal lainnya dua mesin penyedot air dan dua embung penampung air.

Sayur-mayur dipetik melimpah antara lain pare, cabai, terong, tomat, rempai, dan mentimun. Tanaman hortikultura seperti jagung manis dan singkong pun panen raya.

Kepala Kampung Sakti Buana Komang Widastra mengatakan para petani menerapkan sistem pengairan kocor dan embung mandiri sebagai solusi musim kemarau. Petani bisa panen buah-buahan dan sayur-mayur sepanjang tahun.

Kemarau tahun ini begitu ekstrim dan panjang sehingga beberapa embung menjadi kering. Petani berharap Dinas Tanaman Pangan Lampung Tengah membantu sumur bor sebagai solusi minus air musim kemarau.

MUHAMMAD FARID

Posting Komentar

Posting Komentar

-->