Jadi proyek gagal sejak Tahun 2003, tetapi menjadi proyek prestisius sejak Tahun 2018, dan selesai pada Tahun 2021, pasar yang berlokasi di Jalan Batusangkar, Kelapa Tiga, Tanjungkarang Pusat itu, tetap tidak ditoleh pedagang dan konsumen. Bahkan, saat Pemerintah membubarkan Pasar Gintung, dan merelokasi pedagangnya ke Pasar SMEP sejak September 2023.
Usman, Satiyem, dan Aan, pedagang Pasar SMEP dan Pasar Gintung yang dipaksa relokasi, mengatakan para pedagang tetap ada di Pasar SMEP karena merasa profesinya di bidang itu, tidak mungkin beralih ke bidang lain.
Para pedagang mengatakan, sepinya pasar yang berada di lahan seluas 6.765 meter persegi itu, sejak awal, karena warga lebih senang belanja “tanpa turun dari motor” dan masih diperbolehkannya pedagang berjualan di pinggir jalan. Mereka melihat relokasi pedagang dari Pasar Gintung tidak efektif, meskipun dengan dalih untuk dibangun.
Mereka memastikan 100 persen pedagang di Pasar SMEP saat ini mengeluh karena sepinya pembeli dan omzet menurun 50 persen. Mereka bertahan karena pemilik barang masih percaya, meskipun dengan keuntungan yang minim.
Meski sudah mulai malas membicarakan kesepian, karena sudah menjadi topik umum sejak Tahun 2018, para pedagang melihat Pemerintah juga tidak konsisten dalam mengatur para pedagang, terutama di luar pasar, dan tidak memperhatikan aspek sosiologis pembeli, sehingga proyeksi Pemerintah terkait hanya untuk kepentingan proyek, bukan untuk memakmurkan pasar.
HARRY ATFRIANSYAH DAN ROY SHANDI
0 comments:
Posting Komentar