Wowo, warga Desa Berundung itu, sebenarnya petani sawit. Karena musim kemarau terlalu lama, ia mencoba-coba menyalurkan bakatnya dalam mengukir. Hasilnya hampir setiap hari orang yang memesan, meskipun ada juga, kadang-kadang, yang tidak datang.
Pria berusia 40-an itu mengaku sudah tujuh bulan menekuni kerajinan sarung berbagai jenis itu. Ia malu-malu menyebut penghasilannya, namun, menurutnya, cukup untuk menutupi dapur, yang belakangan ini sepi karena kemarau panjang .
Adapun materialnya, Wowo mengaku hanya memperoleh di kawasan sekitar. Ia tidak membeli. Namun, warga Desa Berundung itu membutuhkan biaya tambah listrik pada setiap bulan.
HARRY ATFRIANSYAH
0 comments:
Posting Komentar