Tangis Mahasiswa Unila saat Berhasil Kontak Ibunya di Palestina

BANDARLAMPUNG (16/11/2023) -  Invasi Israel ke Palestina terus berdampak terhadap kaum Muslim. Seorang mahasiswa Unila asal Gaza, Palestina, menceritakan pada Kamis, 16 November 2023,  ia baru bisa mengontak keluarganya pada Selasa, 14 November, setelah putus kabar selama 39 hari sejak permukiman mereka dibombardir Negeri Zionis itu.

Yahia Khalil Taha, mahasiswa S-2 Unila, menyebut keluarganya tinggal di Tel al-Hawa, daerah yang selama ini tergolong makmur dan damai, dan tidak terlalu jauh dari Rumah Sakit Al-Quds.

Sejak Israel memborbardir Palestina wilayah Utara, termasuk Rumah Sakit Al-Quds, Yahia menyebut tidak bisa menghubungi keluarganya lagi, meski sudah menelepon ratusan kali dan beberapa kali setiap hari.

Mahasiswa S-2 Fakultas Teknik Unila itu mengatakan ia menghubungi lagi Selasa, 14 November, dan nomor milik keluarganya berdering. Yang menerima ibunya. Begitu mulai saling sapa, mereka pun menangis.

Remaja berusia 24 tahun itu mengatakan keluarganya pindah dari Utara ke Selatan karena dipaksa oleh tentara Israel. Namun, suasananya sama saja. Setiap saat pesawat militer melintas, air bersih dan makanan langka. Lewat telepon, ibunya mengatakan, jika memperoleh air bersih, mereka menciumnya dulu, karena rindunya.

Warga Palestina yang sudah 5 tahun tinggal di Lampung dan fasih berbahasa Indonesia itu menyebut mereka melawan Israel karena lahan tersebut milik mereka dan Hamas menyerang karena Negeri Zionis itu mulai menguasai Masjid Al-Aqsa, tempat kiblat pertama umat Islam.

Yahia mengharapkan Allah memberi kemenangan dan memberi kesabaran kepada warga Palestina menghadapi agresi Israel dan sekutunya.

DANDI SUCIPTO

0 comments:

Posting Komentar