pTzHC95kDouQYrsREyhoYFkgZJIas4EQAFJtLwOS
Bookmark

Auman Harimau Kian Sering Terdengar di Suoh dan Jalinbar

SUOH (25/2/2024) -  Suara auman harimau makin sering terdengar di sejumlah pekon yang berbatasan dengan hutan kawasan di Suoh, Bandar Negeri Suoh, Lampung Barat, dan Pemerihan, Sumberrejo, Pesisir Barat.

Sejak menerkam dua warga Suoh dan Bandar Negeri Suoh, hingga tewas, pada 8 dan 21 Februari yang lalu, harimau diperkirakan belum kembali ke habitatnya, dan masih berada di sekitar pekon-pekon pinggiran hutan kawasan.

Saat memasang perangkap pertama pada Jumat, 23 Februari yang lalu, Satgas gabungan sempat ketir-ketir mendengar suara auman harimau dari jarak dekat. Jumlah anggota dari TNBBS, BKSDA, TNI, Polri, dan relawan, berjumlah puluhan orang.

Sejak dilepas oleh Dandim, BPBD, dan pejabat terkait, Satgas gabungan masih berada di hutan kawasan hingga Minggu, 25 Februari 2024. Mereka sepakat terus bergabung dan tidak terpisah, untuk menghindari kontak dengan harimau di sana.

Satgas gabungan juga kembali memasang perangkap kedua, pinjaman dari Bengkulu, pada Minggu, 25 Februari 2024, di lokasi yang lain, yang telah disurvei sering dilewati harimau.

Satgas gabungan terpaksa bermalam di Hutan Kawasan dalam dua hari terakhir karena bertemu dengan pasukan gajah liar. Kedatangannya terpantau oleh peralatan telemetri, yang juga dibawa, agar Satgas Gabungan tidak berhadapan dengan kawanan binatang itu.

Kasat Polhut Balai Besar TNBBS, Sadatin, mengatakan Satgas gabungan juga menemukan banyak perangkap yang sudah dipasang oleh warga di hutan kawasan.

Sadatin memperkirakan perangkap tersebut banyak dipasang oleh warga karena salah satu harimau pernah terjerat pada Juli 2019 yang lalu.

Sejak saat itu, Sadatin menyebut TNBBS dan BKSDA inten menelusuri jejak harimau di sekitar Suoh dan Bandar Negeri Suoh, hingga klimaksnya menerkam dua warga pada 8 dan 21 Februari yang lalu.

Erni Suyanti, dokter hewan, yang masuk dalam Tim Penanggulangan Interaksi Negatif Satwa Liar dengan manusia, melihat harimau yang menerkam warga di Suoh dan Bandar Negeri Suoh sudah tidak lagi mencari mangsa di lingkungan aslinya.

Dokter hewan itu menyebut perpindahan lokasi berburu harimau terjadi karena perambahan hutan dan binatang tersebut melihat peluang mencari makanan lebih mudah, dengan memasuki permukiman warga.

LILIANA PARAMITA
0

Posting Komentar

-->