Komariah, wanita berumur 50 tahun, Warga Pekon Kejayaan, biasa mencari udang di Sungai Way Tebu setiap awal musim hujan. Kegiatan ini sudah turun temurun dan juga ditekuni warga lainnya. Pencarian udang menggunakan alat tradisional kecandang berupa anyaman bambu.
Arus sungai naik dari hulu karena hujan deras. Komariah tidak menyadari datangnya banjir hingga dirinya terseret. Seorang saksi warga Pekon Kejayaan sempat melihat wanita itu diterjang banjir. Namun, saksi tidak bisa menolong karena arus sungai begitu deras.
BPBD Tanggamus mendapatkan laporan banjir Sungai Way Tebu menyeret wanita pencari udang, Selasa malam pukul 19.00 WIB. BPBD bersama Basarnas dibantu aparat kepolisian dan warga setempat menuju lokasi dan menyisir aliran sungai. Korban belum ditemukan karena kondisi gelap dan medan cukup berat.
Kepala Pos Basarnas Tanggamus Robi menjelaskan proses pencarian dan evakuasi korban terseret banjir berlanjut Rabu pagi. Tim gabungan menyisir sungai mulai pukul 07.00 dari titik jembatan ke bawah. Petugas menemukan jasad Komariah di tumpukan bambu kecil nyaris tidak terlihat pada pukul 09.30 WIB.
Lokasi penemuan berjarak sekitar dua kilometer dari titik terseret banjir. Jasad dievakuasi ke puskesmas dan baru diantarkan ke rumah duka.
Sekretaris Pekon Kejayaan Febri mengatakan warga bantaran Sungai Way Tebu biasa mencari udang setiap awal musim hujan. Udang bertaburan ke permukaan setiap hujan deras. Pencarian udang sudah menjadi tradisi penduduk.
Pemerintah pekon tidak bisa melarang wanita atau pria sekalipun mencari udang di sungai meski kondisi banjir memang berbahaya bagi siapapun. Aparat pekon sudah memasang banner peringatan sekaligus imbauan kepada masyarakat.
AFNAN HERMAWAN
Posting Komentar