pTzHC95kDouQYrsREyhoYFkgZJIas4EQAFJtLwOS
Bookmark

Kesaksian Lihat Kerabat Lawan Harimau di Lampung Barat

LIWA (12/3/2024) -  Samanan, warga Suoh, Lampung Barat, yang diterkam harimau pada pukul 3 sore, Senin, 11 Maret 2024, ternyata sempat bergumul dengan binatang buas yang menyerangnya, saat ia sedang menyemprot tanaman liar di kebunnya di Pemangku Cibitung, Pekon Sukamarga, kecamatan setempat.

Ridho, kerabat Samanan yang diterkam harimau, mengatakan saat itu ia berjarak enam meter dari tempat pria berusia 41 tahun itu menyemprot. Warga Suoh itu sama sekali tidak mendengar suara auman. 

Saat mendengar teriakan, Ridho mengatakan ia melihat Samanan melawan harimau sepanjang sekitar dua meter itu dengan golok. Keduanya juga bergumul. Meski sudah luka, pria berusia 41 tahun tersebut terus melawan, hingga binatang buas tersebut kabur.

Warga Suoh, Lampung Barat, itu mengatakan harimau menyerang dari bagian depan. Samanan, ia perkirakan baru menyadari kehadiran harimau saat berjarak dua meter. 

Masih menurut Ridho, saat harimau menerkam dengan sekali lompat, Samanan mengelak, hingga binatang buas itu memagut kepala bagian belakang. Ia bersyukur melihat kerabatnya itu terus memegang golok. Meski sudah digigit di beberapa bagian tubuh, terus melawan, hingga harimau itu kabur.

Melihat harimau kabur, Ridho langsung memapah Samanan dan membawanya pulang. Keluarga, kemudian, membawanya ke Puskesmas Srimulyo. Setelah perawatan ringan, ia juga menemaninya ke RS Alimudin Umar, Liwa, untuk pengobatan selanjutnya.

Berangkat berdua ke kebun untuk persiapan panen kopi, Ridho mengaku trauma melihat kejadian itu. Ia juga tidak menyangka simpati masyarakat begitu meluas saat Samanan dibawa ke Puskesmas, yang kemudian berujung amuk massa ke Kantor TNBBS di Pemangku.

Anggota DPRD Lampung Barat, Sugeng Hari Kinaryo, melihat jumlah warga yang menggeruduk Kantor TNBBS Resor Suoh di Pekon Gunung Ratu, mencapai ribuan. Warga tidak terbendung dalam merobohkan bangunan di sana.

Direktur RSUD Alimudin Umar,  dr.Iman Hendarman, M.Kes, Sp.A, memuji fisik Samanan. Mereka tidak menemukan tanda-tanda patah di kepala. Namun, pihaknya perlu menjahit 53 titik, termasuk luka di kepala yang mencapai 25 hingga 30 sentimeter.

Hingga Selasa Dinihari, 12 Maret 2024, dr. Iman Hendarman yakin pihaknya dapat merawat warga Suoh yang diterkam harimau itu, tanpa perlu merujuknya ke Bandarlampung.


LILIANA PARAMITA
0

Posting Komentar

-->