Dipimpin Pj Bupati Lampung Barat Nukman, rapat penanganan harimau dihadiri Irhamudddin dari BKSDA, perwakilan TNBBS, Taman Safari, Camat Suoh dan Bandar Negeri Suoh, Peratin Sukamarga, Peratin Hantatai, dan tokoh masyarakat kedua pekon.
Rapat yang berlangsung di Ruang Pesagi itu, antara lain meminta tidak ada warga Suoh yang ditangkap karena membunghanguskan Kantor TNBBS Resor Souh. Menyepakati pula pengerahan tim sniper dan menyerahkan penangkapan harimau diserahkan ke Tim Taman Safari Bogor.
Meski demikian, dalam rapat juga terjadi silang pendapat, apakah harimau sebaiknya ditembak bius atau tidak. BKSDA masih berpedoman atas Undang-Undang, harimau tidak ditembak.
Hingga Rabu, 13 Maret 2024, sudah empat warga Suoh pula yang diminta keterangan oleh Polres Lampung Barat.
Khusus penanganan dampak kepada warga, Pj Bupati Nukman menyebut menyamakan perkaranya sama dengan covid-19. Ia meminta Pekon menyalurkan bantuan kepada masyarakat, yang anggarannya berasal dari Dana Desa.
LILIANA PARAMITA
Posting Komentar