Fendi Rahmadi, Satgas BPBD Pringsewu, mengatakan banjir terjadi akibat meluapnya beberapa sungai di daerah sekitar, terutama dari Waylima. Karena banjir kiriman, warga umumnya kaget, apalagi di sana masih suasana Lebaran.
Satgas BPBD Pringsewu itu menyebut banjir terparah terjadi dari RT 9 hingga RT 13. Luapan sungai membuat jalanan di daerah sekitar seperti sungai, lalu merendam permukiman warga, dengan ketinggian minimal selutut, maksimal satu meter.
Kepala Pekon Parerejo, Muhadi, mengatakan warga tidak bisa bergerak selepas Jumat akibat banjir itu. Karena umumnya merendam bagian dapur, banyak penduduk juga mengeluhkan tidak bisa masak untuk makan sore dan malam.
Muhadi juga mengatakan banjir membuat tanaman padi warga sekitar rusak dan ia perkirakan puso. Jumlah tanaman yang masih tergenang air hingga sore mencapai ratusan hektare.
PIYAN AGUNG
Posting Komentar