Truk tronton hijau milik perusahaan PT Sumber Cipta Energy (SCE) Jakarta dengan plat nomor polisi B 9927 WYT ini mengangkut batubara dari Tanjungenim, Sumatera Selatan, menuju Cilegon, Banten. Armada ini membawa muatan 39 ton batubara.
Sopir truk tronton, Hasbuloh, 29 tahun, mengaku sudah lima sampai enam kali melewati Jalinteng Lampung Utara waktu pagi, siang maupun malam. Perjalanan kali ini mengalami kecelakaan akibat mengantuk. Sopir tidak terasa ketika truk keluar jalur dan olengkiri hingga terguling.
Posisi truk terguling sejajar bahu jalan tetapi roda dan kabin sedikit memakan badan jalan. Muatan batubara tumpah menimpa rumah Rosidah, nenek berusia 67 tahun. Kecelakaan tronton batubara juga merusak jaringan listrik. Tiang listrik ambruk dan kabel terputus sehingga aliran listrik sempat terjadi pemadaman.
Nenek Rosidah bersama saksi Wati nyaris mengalami celaka gegara truk terguling di depan rumahnya. Pemilik rumah mengambil air ember buat mengepel. Sementara Wati sedang menyapu ketika truk tiba-tiba terguling diiringi suara dentuman. Tumpahan batubara menjebol kamar depan.
Kedua orang berlari sambil berteriak karena menghindari bahaya. Mereka khawatir rumahnya roboh mengingat terjadi getaran seperti gempa begitu truk batubara terguling.
Sehari sebelunya truk batubara dengan plat nomor polisi B 9854 WYT juga terguling di tempat sama. Truk dikemudikan Agung dari arah Bandarlampung menuju Kotabumi. Kecelakaan ini gara-gara menyalip mobil pribadi dalam kondisi jalan licin karena sedang hujan. Truk terpelanting dan kehilangan kendali.
ADI SUSANTO
Posting Komentar