Air bendungan melimpah akibat hujan deras di kawasan hulu. Debit air makin tinggi hingga melampaui bantaran sungai. Banjir membawa banyak material terutama sampah dan kayu. Material ini menumpuk di mulut bendungan dan sebagian terempas ke pinggir sungai.
Luapan air bendungan pada waktu dini hari menimbulkan kepanikan warga sekitar. Penjaga bendungan segera mengumumkan banjir agar warga bisa mengantisipasi sejak dini. Banjir Way Gatel selain rawan merendam areal pertanian juga mengancam permukiman.
Penjaga bendungan bersama warga dan petugas BPBD Pringsewu gotong-royong menyingkirkan material sampah dan kotoran agar tidak menyumbat bendungan. Potongan kayu, bambu, dan sampah pelan-pelan bisa didorong dari mulut bendungan sehingga aliran sungai menjadi lancar.
Luapan banjir mulai surut Sabtu siang. Meski begitu warga Pekon Parerejo bersama petugas BPBD tetap siaga sampai aliran normal atau tidak berpotensi meluap kembali. Warga mengakui sungai ini sering banjir selama musim hujan. Banjir bukan terpicu hujan deras seputar Pringsewu tetapi lebih banyak kiriman dari hulu.
Petugas bendungan mendapat informasi luapan arus Sungai Way Gatel terpicu banjir Sungai Way Tebu. Namun, bendungan ini menjadi muara enam sungai antara lain Way Tebu, Way Ngison, Way Padangratu Pesawaran, Way Napal Pardasuka serta sungai lainnya di Talangpadang, Tanggamus.
PIYAN AGUNG
Posting Komentar