Ratusan massa juga mendatangi Kantor Satpol PP dan Dinas Perizinan Pringsewu pada hari yang sama. Mereka meminta Pemerintah menutup perusahaan tersebut karena tidak transparan dalam pengelolaan keuangan.
Pengunjuk rasa datang dengan membawa kendaraan pribadi dan mobil pengeras suara. Setiba di kantor PT Langit Indoniaga, mereka mengadakan orasi, dan membentangkan sejumlah spanduk, yang menuding perusahaan tersebut tidak transparan.
Ali Muhktamar, koordinator unjuk rasa, menyebut mereka meminta perusahaan itu ditutup karena tidak transparan dalam bagi hasil, yang nilainya mencapai 10 miliar lebih. Adapun uang yang sudah dikumpulkan PT tersebut ia sebut sudah ratusan miliar.
Manajer Marketing Be Met PT Langit Indoniaga, Khoirul Lufti Saipudin, membantah bisnis mereka investasi bodong, tetapi merupakan penjualan akun belanja. Ia menyebut sudah ribuan warga bergabung dengan bisnis itu di seluruh Indonesia.
Lewat press rilisnya, Kabag Ops Polres Pringsewu, Kompol I Made Indra Wijaya, mengatakan pihaknya menerjunkan 78 personel untuk mengamankan unjuk rasa tersebut.
PIYAN AGUNG
Posting Komentar