Kepin dan Carlos, dua orang pemilik toko, mengatakan, mereka tepung terigu yang berkutu umumnya bermerek Payung Bogasari, yang biasanya dikemas dalam ukuran 25 kilogram.
Pada awalnya, hanya satu dua pelanggan yang klaim. Karena belakangan ini jumlah warga yang protes lebih banyak, mereka mengadukan ke sales, distributor PT Indomarco Adi Prima Cabang Kotabumi. Tepung berkutu pun diganti, tetapi secara bertahap.
Kabar tepung terigu berkutu pun sampai ke telinga Dinas Perdagangan Lampung Utara. Dipimpin Kabid Perdagangan Hefi Yunis mereka menemukan puluhan ton tepung terigu berkutu di Gudang PT Indomarco Andi Prima cabang Kotabumi.
Selain menyimpan tepung terigu berkutu, Hefi Yunus juga melihat PT Indomarco Adi Prima tidak memiliki izin tanda daftar gudang selama beroperasi di Lampung Utara.
Dinas Perdagangan Lampung Utara pun memanggil perwakilan perusahaan tersebut. Pimpinannya datang, tetapi tidak sudi berbicara dengan para wartawan, yang ingin konfirmasi pada Senin, 22 Juli 2024.
ADI SUSANTO
Posting Komentar