Pensiunan TNI bernama Warsiman Riyadi, 83 tahun, ditemukan pertama kali oleh Rogaya, 60 tahun, dan Jahidin, 40 tahun. Saksi dan korban bertetangga. Kakek Warsiman sudah meninggal dunia dengan posisi terduduk kaku di ruang dapur dan kabel listrik masih melilit pinggang.
Rogaya dan Jahidin awalnya tidak berani menyentuh karena tubuh kakek Warsiman masih mengepulkan asap dari sekitar telinga dan punggung. Jahidin akhirnya nekat melepaskan jaringan listrik dari colokan stop kontak. Dua saksi segera memberitahu tetangga untuk diteruskan kepada aparat kepolisian.
Keponakan almarhum, Sapriya, mendapat kabar duka pukul 16.00 WIB. Keluarga besar dari Gedongtataan segera meluncur ke Pardasuka. Para tetangga menginformasikan korban ditemukan meninggal dunia oleh seorang anak kecil dan baru dilaporkan kepada warga.
Musyawarah keluarga memutuskan pemakaman kakek Warsiman di Gedongtataan tetapi menuggu kedatangan istrinya dari Jakarta. Kakek Wariman tercatat sebagai warga Gedongtataan tetapi sudah lama tinggal di Pekon Rantau Tijang, Kecamatan Pardasuka.
Kakek Warsiman dikenal sebagai sosok kreatif dan tidak pernah diam. Pensiunan TNi ini suka otak-atik mesin dan servis barang elektronik. Keluarga menyarankan berhenti, namun almarhum tetap bersemangat mencari kesibukan di usia 83 tahun.
Kepala Dusun 1 Pekon Rantau Tijang Ujang Surjana mendapat informasi meninggalnya kakek Warsiman dari saksi Jahidin. Korban tinggal sendirian selama istrinya pergi ke Jakarta. Tak seorang pun mengetahui kejadian sebenarnya hingga seorang anak kecil ketakutan melihat korban mengeluarkan asap.
Polsek Pardasuka bersama petugas puskesmas datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP. Keluarga menerima kematian kakek Warsiman sebagai musibah akibat tersetrum listrik sehingga menolak proses autopsi.
PIYAN AGUNG
Posting Komentar