pTzHC95kDouQYrsREyhoYFkgZJIas4EQAFJtLwOS
Bookmark

Putus Sekolah Jadi Buruh Pemetik Tomat di Lampung Barat

BALIKBUKIT (2/10/2024) – Seorang  remaja Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat, putus sekolah karena keterbatasan ekonomi. Ia terpaksa menjadi buruh pemetik tomat demi kebutuhan perut sehari-hari.

Delva bersama kedua orangtuanya tinggal di rumah geribik reot seluas 18 meter persegi atau 3X6 meter. Ukuran rumah ini jauh lebih lebih kecil dibandingkan rata-rata rumah tetangga. Meski kecil cukup buat berteduh tiga orang.

Kondisi rumah menunjukkan pemiliknya tidak mampu yaitu berdinding anyaman bambu atau geribik dan sebagian tripleks. Atap rumah dari seng dengan kondisi berkarat. Air berjatuhan ke lantai begitu turun hujan.

Dengan kondisi demikian, Delva, remaja lulusan SMP, menyadari orangtuanya tidak mampu membiayai dirinya melanjutkan ke SMK Negeri 1 Liwa. Jangankan biaya sekolah, sekadar kebutuhan makan minum sehari-hari pun kesulitan. Dinas Pendidikan Lampung Barat pun tidak mengulurkan bantuan. Karena itu remaja ini pasrah putus sekolah.

Yudi, ayah Delva, mengaku tidak mampu membiayai pendidikan anaknya. Ia bekerja sebagai kuli bangunan dengan jadwal kerja dan penghasilan tidak menentu. Sang istri mendapatkan tambahan penghasilan jika tetangga meminta bantuan ngerumput.

Delva makin yakin memilih putus sekolah sejak mengetahui kedatangan penagih utang ke rumahnya. Remaja ini sampai menangis dan meminta berhenti sekolah. Ia kasihan orangtuanya meminjam uang demi biaya sekolah.

Tidak disangka, keluarga Yudi kemarin kedatangan Komandan Kodim Lampung Barat Letkol Infanteri Rinto Wijaya untuk memberikan bantuan biaya pendidikan. Delva pun bersedia melanjutkan sekolah di SMK Negeri 1 Liwa.

LILIANA PARAMITA
Posting Komentar

Posting Komentar

-->