Petugas patroli menemukan bangkai gajah betina itu mati, Minggu sore 6 Oktober 2024. Penemuan ini dilaporkan ke pengelola TNWK.
Humas TNWK Sukatmono mengatakan tim dokter hewan TNWK bersama Polres Lampung Timur menyelidiki penyebab kematian gajah dengan melakukan nekropsi atau bedah bangkai. Petugas tidak menemukan tanda-tanda luka. Gajah berusia 30 tahun itu diduga mati bukan karena perburuan liar atau terkena jerat tetapi sakit.
Tim dokter hewan mengambil sejumlah organ gajah untuk diperiksa di Balai Veteriner Lampung. Hasil pemeriksaan diperkirakan baru diketahui beberapa hari ke depan.
Kasus ini menambah daftar kematian gajah TNWK. Seekor gajah jinak berusia 40 tahun sebelumnya juga ditemukan di kawasan pusat konservasi gajah tersebut pada Agustus 2024. Sementara Desember 2023, seekor gajah liar ditemukan mati di dekat rawa dengan kondisi tinggal tulang belulang.
Seekor gajah jantan juga ditemukan mati di kandang TNWK pada Juni 2023. Gajah jinak bernama Mambo itu awalnya hendak digembalakan. Satwa ini terpantau masih berdiri di kandangnya. Gajah tersebut tiba-tiba roboh. Kondisinya melemah dan akhirnya mati.
BENNI ALIF, M FARID
Posting Komentar