Kesaksian warga dan Kepala Desa Tanjungrejo Sanjaya, pria berinisial HF sehari-hari tinggal bersama istri dan dua anaknya di Desa Pujorahayu, Kecamatan Negerikaton, Pesawaran. Ia mengantar mie pangsit ke rumah orangtuanya di Desa Tanjungrejo pada Kamis malam sekitar pukul 20.00 WIB dan langsung pulang.
Usai subuh, HF pamit berangkat kerja seperti biasa kepada istrinya. Pria ini merupakan karyawan perusahaan roti di Natar, Lampung Selatan. Tugasnya keliling menjual produk roti menggunakan mobil.
HF diduga diam-diam mampir ke rumah orangtuanya tetapi tidak sampai bertemu pada waktu pagi-pagi itu. Ayahnya, Dinar Paryadi, membuang sampah ke belakang rumah sekitar pukul 06.00 WIB. Ia tersentak kaget begitu menemukan putranya tidak bernafas alias tidak bernyawa.
Kejadian ini membuat geger. Warga segera memeriksa kondisi HF memang sudah meninggal dunia. Dalam saku celana HF ditemukan bungkusan plastik berisi uang tunai Rp10,6 juta beserta nota tagihan roti milik perusahaan. Ia juga membawa dompet berisi uang Rp1,2 juta.
Pemeriksaan handphone HF menemukan pesan-pesan kepada istri serta orangtuanya, Dinar Paryadid an Rubinah. Pria ini menuliskan pesan permintaan maaf kepada anak istri dan orangtua karena belum bisa membahagiakan mereka. Pesan melalui medsos dikirim pukul 05.00 WIB.
Orangtua dan keluarga menerima kematian HF dengan ikhlas. Mereka menolak proses autopsi sehingga jenazah langsung dikuburkan di permakaman umum Tanjungrejo.
PIYAN AGUNG
Posting Komentar