Pengurus Pondok Pesantren Mamba’ul Hisna Hamim mengungkap kebakaran terpicu oleh korsleting listrik di Ruang Perpustakaan. Api cepat menjalar ke ruangan lainnya setelah reruntuhan konstruksi menimpa perabotan seperti lemari, kasur, rak buku, meja kursi, peralatan berbahan plastik hingga perlengkapan mengaji.
Letupan api mula-mula diketahui para santri dari luar ruangan. Mereka berteriak melihat kepulan asap dan kobaran api menjalar di bagian atap perpustakaan. Dalam tempo belasan menit, atap runtuh dilalap di jago merah. Reruntuhan memicu kobaran api baru hingga kembali menyambar ke atas.
Kebakaran meletup bertepatan para santri sedang istirahat sehingga tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka. Pengurus dan pengasuh pondok pesantren sigap mencegah penjalaran api sehingga tidak melalap seluruh lokal.
Dua armada damkar Pemkab Lampung Tengah datang terlambat. Api keburu melalap empat ruangan beserta barang-barang. Meski begitu, armada damkar masih membantu proses pendinginan dan evakuasi.
Pengurus Pondok Pesantren Mamba’ul Hisna memeprkirakan kerugian material mencapai ratusan juta rupiah. Kerugian meliputi empat lokal beserta isinya. Seluruh barang-barng ludes termasuk perabotan, pakaian, dan perlengkapan mengaji.
PIYAN AGUNG
Posting Komentar