Akibat minimnya sumber air, lahan persawahan dan semaian bibit padi mengering. Kondisi lahan sudah retak-retak. Petani sebenarnya mengharapkan sumber air hujan. Sementara embung belum berfungsi sama sekali sejak dibanguntiga tahun lalu.
Salah satu petani, Suwandi, menyesalkan embung beserta bangunan penampungan air tidka berfungsi ketika persawahan membutuhkan pengairan. Masyarakat merasa kecewa karena angunan bernilai ratusan juta itu mubazir dan mulai rapuh.
Sekretaris Kelompok Tani Bangunmulyo Suridi, Senin 11 November 2024, mengecek persemaian bibit padi berusia 18 hari. Bibit ini idealnya ditanam pada umur 25 sampai 30 hari. Namun, penanaman terancam gagal jika tidak turun hujan sampai akhir November.
Sumber air hujan menjadi satu-satunya harapan petani karena sumber air dari embung belum berfungsi. Lahan sawah Desa Bangunmulyo seluas 300 hektar rata-rata sudah dipersiapkan persemaian. Jika sepekan ke depan tidak turun hujan maka penanaman dipastikan gagal. Kondisi ini menimbulkan kerugian bibit dan penyiapan lahan.
SULISTIONO
Posting Komentar