Rumah milik pasangan Dikan Priyanto, 35 tahun, dan Mujiati, 32 tahun, tiba-tiba ambruk sepulang dari kebun. Suami-istri itu bersama anak semata wayang Nabila Safira, 5 tahun, baru tiba beberapa menit dengan kondisi masih keringatan. Keluarga ini hendak beristirahat.
Mujiati samar-samar mendengar suara gemeretak. Kondisi rumah mulai miring dan bergoyang. Ia mengajak suami dan anak bergegas lari keluar rumah. Dikan Priyanto sempat menyambar sepeda motor. Dalam hitungan tiga sampai empat detik, rumah papan itu kemudian ambruk.
Seisi rumah hancur termasuk perabotan seperti lemari, meja kursi, tempat tidur hingga barang elektronik kulkas dan TV. Mujiati bersyukur sekeluarga selamat.
Kepala Dusun 3 Pekon Srikaton Iswadi Idris bersama warga bergotong-royong membenahi reruntuhan rumah. Ia mendapat informasi rumah ambruk dari kakak Dikan Priyanto. Ambruknya rumah papan diduga akibat konstruksi sudah lapuk sehingga tidak kuat menahan beban.
Pembenahan rumah ambruk baru mengerahkan perangkat pekon dan warga setempat. Dinas Sosial Pringsewu bersama Tagana belum turun ke lokasi karena hari libur. Kerugian material diperkirakan sebesar Rp20 juta.
PIYAN AGUNG
Posting Komentar