Massa ormas Grib Jaya mengawali aksi dengan long march dari Lapangan Kampung Bumiratu menuju gerbang perusahaan. Pengunjuk rasa mengusung beberapa banner berisi sejumlah tuntutan yaitu pengelolaan limbah perusahaan dikembalikan ke masyarakat dan menuntut PT Agung Jayaraya Indonesia memberikan dana CSR kepada warga terdampak limbah.
Perusahaan diminta meninjau upah tenaga kerja karena diduga tidak sesuai dengan peraturan Pemkab Lampung Tengah serta tuntutan perbaikan jalan rusak akibat dilewati kendaraan perusahaan yang melebihi kapasitas.
Setelah orasi satu jam, massa ormas Grib Jaya bertemu perwakilan perusahaan PT Agung Jayaraya Indonesia di Kantor Bupati Lampung Tengah. Pertemuan ini diikuti sekda, OPD, Kabag Ops Polres Lampung Tengah, kepala desa dan masyarakat. Audiensi selama dua jam menyepakati pertemuan kembali pada 10 Januari.
Herman dari ormas Grib Jaya Lampung mengerahkan massa dari berbagai kabupaten untuk mendampingi warga Kampung Bumiratu. Warga tidak mendapat perhatian meski terdampak aktifitas perusahaan.
Herman juga meminta Pemkab Lampung tengah memerhatikan keluhan masyarakat. Bila keluhan masyarakat tidak ditanggapi maka pemerintah diminta menutup operasi PT Agung Jayaraya Indonesia.
Perwakialan PT Agung Jayaraya Indonesia Agus Budiyono mengatakan akan menyampaikan keluhan masyarakat kepada pimpinan perusahaan.
Sekda Lampung Tengah Kusuma Riyadi mengatakan dinas terkait siap memfasilitasi kedua pihak guna mencapai kesepakatan terbaik. Pemkab akan menurunkan instansi terkait untuk mengecek perusahaan pada 10 Januari.
ARI IRAWAN
Posting Komentar