Rekaman video amatir memperlihatkan pengusiran dua Tiktokers bernama Ahmad Permana dan Clara. Warga marah karena konten kreator itu memanfaatkan musibah banjir sebagai konten dengan tujuan mendapatkan uang. 

Pembuatan konten banjir dinilai tidak berempati kepada warga Perumahan Arinda Permai yang tertimpa musibah. Apalagi keduanya mengajak anak-anak berenang di sungai dekat lokasi banjir tanpa seizin orangtua.

Amarah warga meluap dan memaksa penghapusan file video banjir. Kedua konten kreator akhirnya meminta maaf telah membuat kisruh warga tertimpa banjir. Mereka segera meninggalkan lokasi.

Tramtib Kelurahan Pematang Wangi Depni Affandi mengatakan dua Tiktokers menyulut emosi warga gegara membuat konten saat banjir masih menggenangi perumahan. Kemarahan warga memuncak begitu mereka mengajak anak-anak berenang di sungai aliran deras. Kondisi ini membahayakan keselamatan anak-anak.