Kebakaran rumah semi permanen milik Mujiati, 55 tahun, menimbulkan kepanikan. Warga melihat api melalap seisi rumah disertai letupan susul-menyusul. Kobaran api dikhawatirkan menyambar rumah sekitarnya karena posisinya di lingkungan padat.

Kobaran api disertai kepulan asap hitam membubung diketahui pertama kali oleh tetangga. Sejumlah warga berteriak meminta pertolongan sambil memadamkan api dengan siraman air ember. Ratusan warga berdatangan dipimpin Kepala Pekon Dadapan Puguh Harianto berjibaku memadamkan api.

Si jago merah awalnya melalap bagian dapur. Api meletup-letup hingga membakar seisi rumah seperti perabotan, penggiling kopi, barang-barang elektronik, dan dua sepeda motor. Harta benda tidak terselamatkan karena rumah sedang kosong. Mujiati pergi berkebun dan anaknya berada di toko.

Aparat pekon segera menghubungi damkar. Petugas melakukan pemadaman dengan kondisi seisi rumah sudah hangus dan menyisakan reruntuhan konstruksi.

Kepala Pekon Dadapan Puguh Harianto mengaku tidak mengetahui persis pemicu kebakaran. Api diduga meletup dari tungku sisa masak yang menyambar kardus dan tumpukan kayu hingga timbul kobaran tidak terkendali. Kerugian material diperkirakan mencapai 50 juta rupiah. Kerugian material diperkirakan mencapai Rp50 juta.