Pelabuhan Wika Beton bersama Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Bandar Bakau Jaya menjadi jalur penyeberangan arus mudik lebaran 2025. Pelabuhan Wika Beton satu relasi dengan Pelabuhan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten, sebagai akses kendaraan roda dua dan angkutan barang.
Penumpang KMP Rishel dari PT Surya Timur Line kecewa begitu proses bongkar mengalami berbagai kesulitan terutama akses keluar hanya lewat satu ramp door. Pemotor terpaksa menunggu lama. Kendaraan roda dua juga mengalami kesulitan karena menyangkut di pintu keluar.
Insiden truk menyangkut ramp door kapal rupanya terus berulang seperti penyeberangan sebelumnya. Truk Fuso bermuatan penuh terhenti persis di pintu keluar. Kondisi ini memperlama akses keluar sepeda motor.
Pemudik mengeluhkan waktu tempuh pelayaran Pelabuhan Ciwanda-Pelabuhan Wika lebih tiga jam ditambah proses bongkar sekitar setengah jam. Sementara jalur Pelabuhan Merak-Pelabuhan Bakauheni hanya berkisar dua jam.
Sempat beredar video viral di media sosial berisi kekecewaan pemudik menggunakan jasa penyeberangan Pelabuhan Ciwandan-Pelabuhan Wika Beton. Pelayanan dan fasilitas Pelabuhan Wika Beton dinilai tidak memadai.
Pemudik butuh istirahat sejenak begitu keluar kapal. Namun, pelabuhan tidak menyediakan fasilitas tersebut. Mereka terpaksa duduk di area pelabuhan dengan kondisi terik matahari. Belum lagi akses keluar pelabuhan sampai jalan Lintas Timur masih berjarak tiga kilometer.
Pemudik tujuan Lampung Timur, Fuji, mengeluhkan lamanya pelayaran dari Pelabuhan Ciwandan menuju Pelabuhan Wika Beton. Pemudik bermotor makin sengsara begitu proses bongkar bertambah lama karena menunggu angkutan barang keluar lebih dahulu.
ADE KOLA
0 comments:
Posting Komentar